dentang nada hiduponya
tak pernah berhenti
diatas simponi-simponi
merdu..serak..rusak...berdentang sesuai harmoni
tertawalah bersamanya karena dia akan turut tertawa
Tapi ketika dia menangis
DIAMLAH...
dengarkan serak perlahan
rentetan kelelahannya
hingga usai
Bagaimana ia terpukau oleh awan
yang mengarak lembut
putih
cumulusnimbus,sirus,stratu
dia selalu bermimpi dapat menari diantaranya
Ia sangat membenci perpecahan
ataupun bentakan
dapat Beringas sesaat
melawan semua..
pecahkan piring di meja itu
hingga ia akan teriak histeris dengan traumanya
dia takut kenangannya
tak mau terseret kedalamnnya
bagaimana dia hanyalah gambaran kecil
anak kecil yang hanya dapat menangis di pojokan sempit
untuk menenangkan hatinya
Hingga
sadaralah dia
bahwa tak ada satupun peduli
dengan air matanya
dan kesepian anak kecil ini
Berhentilah tangisnya
cukuplah sudah tampungan samudra hidupnya
hingga di suatu senja
ia akan membumikan telanjang kakinya
di padang hijau rumput segar..
menapak..berlari.... menari
bersama kupu-kupu
dengan simponi sepoinya angin
awan mengarak dan pelangi diatasnya
liukan lembut gemulai ilalang
lalu tubuhnya terkulai lemah
bibirnya menyungging senyum
pias pudar cahaya menghilang dari matanya
tertutuplah matanya
keheningan
menemaninya pergi
MEMELUK ERAT KEDAMAIAN YANG DIA MILIKI
0 komentar:
Posting Komentar
Luar biasa
Keren
Sedang
Kurang