Ada cerita singkat yang menyadarkanku akan betapa berartinya lingkungan
”Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun..saat ini aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih.
Ku pikir hidupku tak akan lama lagi.
Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, karena umur hidup manusia rata-rata saat ini adalah 35 tahun.
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air.
Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. air sulit ditemukan dimana-mana.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Hal tsb mereka terima karena itulah salah satu langkah dari sedikit pilihan cara mendapatkan air."
Dari sepenggal cerita diatas,, mungkin itu terlihat begitu berlebihan. Namun, bagaimana kalau itu benar-benar terjadi?? Bukankah kita tahu, bumi sudah semakin tua. 4,5 milyar tahun!! Akankah kita terus TIDAK PEDULI dan menyepelekan nasibnya. Memang penanganannya tidak semudah kita mengedipkan kedua mata kita. Tapi akankah kita tega akan nasib keturunan kita di beberapa dekade yang akan datang? Mereka asing dengan gambaran sebuah pohon, air, hujan, pelangi, udara, hangatnya matahari yang saat itu sudah memanas.. mereka sibuk mencari kebutuhan akan hidup yang sederhana yang sudah hampir langka. Mereka berebutan, tak bersosialisasi secara normal lagi. Mereka rakus, agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi. mereka sudah lupa dengan teman, sahabat, keluarga, bahkan lupa akan Tuhan mereka sendiri karena terlalu sibuk mencari air, udara, makanan,pakaian,dan lainnya?? Jadi, Sudah waktunya kita Generasi muda wajib dan harus menjaga dan melestarikan lingkungan kita, jika tidak mulai dari sekarang, kapan lagi? Harus menunggu sampai cerita di atas benar benar terjadi? Tidak harus menunggu menjadi duta lingkungan untuk meminta orang-orang sekitar kita untuk menjaga lingkungan.Semuanya dimulai dari diri kita sendiri, jika kita dapat menjaga lingkungan kita agar nyaman untuk ditinggali, maka itu dapat menginspirasi orang untuk melakukan hal sama. Tidak harus langsung melakukan hal-hal besar, mulai dengan hal-hal kecil yang berkelanjutan, contoh yang sedang berlangsung, Memanfaatkan air seefisien mungkin, membuang sampah pada tempatnya, menanam tanaman untuk penghijauan, membawa tas belanja untuk menghindari plastik, memilah sampah untuk didaur ulang, dan menggunakan produk ramah lingkungan. Aku memiliki suatu Ide sederhana, aku harapkan ini dapat turut menginspirasi teman-teman.Apabila ketika kita berulang tahun alangkah baiknya kita memperingatinya dengan menanam satu pohon, yang merupakan suatu wujud syukur dan terimakasih kepada Tuhan,Bumi dan segala unsurnya yang telah menyediakn oksigen yang berlimpah serta tempat yang nyaman untuk ditinggali hingga detik ini. Siapa lagi kalau bukan kita manusia?Khalifah yang diutus di bumi untuk memelihara dan membangun bumi ini.Ku pikir hidupku tak akan lama lagi.
Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, karena umur hidup manusia rata-rata saat ini adalah 35 tahun.
Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air.
Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. air sulit ditemukan dimana-mana.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Hal tsb mereka terima karena itulah salah satu langkah dari sedikit pilihan cara mendapatkan air."
BUMI ASRI!!LESTARIKAN LINGKUNGAN karena mereka RUMAH KITA SENDIRI!!
0 komentar:
Posting Komentar
Luar biasa
Keren
Sedang
Kurang