lagi dan lagi
dan aku lelah selalu merindumu..
aku berdiri diantara pintu peron..
diselingi cahaya nanar dari lampu sentir..
tiga jam waktuku berselang dan berlalu
dengan satu ikat janji
logika kukekang kuganti selintas alasan
kupikir kau mungkin
tak ingat jam telah berdetak
atau mungkin mesin itu mati dan kau harus
menununtun menyusur jalan
atau kau kini harus menunggu bunda
yang terbaring rebah sakit...
mungkin saja suara dering telepon
menghentikan langkahmu
mungkinkah kau masi terkapar dengan luka dikakimu
atau dosen menyebalkan
sedang menceramahimu..
atau kau amnesia dan lupa jalan
atau sedang ada arak-arakan badut dan ondel2 memacetkan jalanmu..
atau..
mungkin
dan mungkin
susahnya
menerka sejuta alasan
tiap ada keterlambatan hadirmu
aku hanya dapat meringkuk
merapatkan jaketku
menghalau angin malam
diantara keributan waktu
asongan mimpi
dan nyanyian pengamen sendu..
kuremas ikatan itu
yang sudah lecek..oleh keringatku
dan air syahduq
kini
mungkin..
yang terakhir
MUNGKIN kau tak lagi pedulikan..gadis perindumu...
kini ...kuhabiskan
akhir lelahku teringikuk di bangku 895
habiskan jejak malamku...dan kamu
di rel kenangan kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Luar biasa
Keren
Sedang
Kurang